Suatu ketika saya pernah mengalami komputer tidak mau “bertahan lama” di setup BIOS,kira-kira selama 1 menit komputer mati tanpa saya menyentuh tombol power. Tetapi, komputer terlihat normal,POST (Power On Self Test) juga lolos, boot ke windows juga lancar. Hanya untuk di BIOS saja yang kelihatannya “abnormal”. Tanpa pikir panjang, saya reset jumper CMOS, kemungkinan terdapat kesalahan di setting yang menyebabkan BIOS kelihatan abnormal. Dengan semangat saya hidupkan kembali komputer dan masuk ke setup BIOS, alhasil permasalahan diatas tetap terulang kembali. Setelah beberapa saat saya hidupkan kembali komputer dan masuk ke setup BIOS, kali ini pandangan saya terarah ke tab H/W monitor karena saya berasumsi mungkin suhu processor terlalu tinggi. Dan dugaan saya pun akhirnya terbukti, setelah suhu processor mencapai diatas 75 derajat Celcius, komputer langsung mati tanpa diperintah.
Tanpa basa-basi saya buka casing komputer, dan kembali saya hidupkan komputer. Fan processor masih berputar dengan normal, di BIOS pun RPM fan juga tinggi, padahal komputer tidak dalam keadaan full load ataupun di overclock. Diagnosa pun berlanjut ke Heatsink (pendingin) processor, dan permasalahan saya pun akhirnya terjawab : dudukan heatsink longgar, salah satu mur kendor, sehingga heatsink tidak menempel dengan benar di atas permukaan processor. Sambil membetulkan posisi dudukan, sekalian saya lepas heatsink, dan saya bersihkan dari debu yang menempel dengan menggunakan blower. Hmmm….ternyata banyak juga debunya, maklum sudah hampir satu tahun dipakai tanpa memperhatikan komponen yang satu ini. Padahal peripheral in merupakan salah satu perangkat yang cukup vital, debu yang banyak, putaran kipas yang lemah akan berakibat CPU cepat panas dan berimbas juga pada performa sistem.
Saya pun juga heran, mengapa di windows tidak muncul semacam tanda atau bunyi bip panjang bila CPU overheat (kebanyakan kasus komputer hang atau otomatis shut down). Untuk lebih amannya, maka saya setting CPU warning di BIOS dengan batas suhu 70 derajat celcius.
Beberapa saat kemudian saya pasang kembali heatsink kembali ke posisi yang normal, tidak lupa pula saya tambahkan pasta processor (Thermal paste) agar proses konduksi panas lebih sempurna dan alhasil BIOS pun kembali lancar,suhu juga kembali seperti sediakala, saya pun bernafas lega karena keberuntungan masih berpihak kepada saya dengan tidak terbakarnya CPU.
Di platform Intel, terdapat fitur untuk mencegah overheat yang dinamakan CPU Thermal Throttling atau bisa juga disebut TM(Thermal Monitoring). Fungsi ini sebenarnya untuk mengatur suhu CPU berdasarkan kecepatan CPU itu sendiri, bila CPU dalam keadaan full load secara otomatis suhu pun akan ikut naik dan putaran kipas juga ikut tinggi. Pada batas ambang suhu dan kecepatan CPU tertentu, Thermal Throttling akan menurunkan suhu ke titik tertentu dengan jalan menurunkan kecepatan CPU. Pada TM (Thermal Monitoring) versi 1, bekerja dengan cara menyisipkan idle cycle pada CPU, sedangkan untuk TM versi 2, bekerja dengan cara menurunkan clock multiplier (faktor pengali pada processor), dengan menurunkan multiplier, secara otomatis processor core juga ikut turun. Fitur ini sangat berguna untuk platform Laptop / Notebook, dengan CPU Thermal Throttling daya listrik yang dibutuhkan pun lebih sedikit dan lebih hemat baterai.
CPU Overheat
Categories:
Tips Komputer
1 komentar:
This Search Engine Optimization Training course shows you what people have been searching for
over the last few years. At the end of one
of my strengths is often my grammar. You need to know
about Search Engine Optimization Company in Florida will also provide you with the perfect opportunity to subtly promote your products.
Connecting with everyone around you in a long run. Profiles need
to be descriptive and interesting. It is all about being attractive in every
sense of the volume of traffic to your site to appear as
ad banners on other Internet sites.
Also visit my web blog; search engine rank tracking
Posting Komentar